BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Industri
adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi
adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi
juga dalam bentuk jasa.
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Peraturan Pemerintah RI No. 82
tahun 2001).
Limbah
cair merupakan bahan buangan yang salah satu komponen limbah cair yang timbul
secara alamiah (dari aktivitas alam), limbah cair juga timbul akibat dari
adanya aktivitas manusia sehari-hari yang merupakan hal dominan mencemari
lingkungan., baik lingkungan perairan maupun lahan-lahan pertanian, perkebunan,
peternakan, dan sebagainya. Limbah cair yang berasal dari aktivitas manusia
bersumber dari rumah tangga, industri, perkantoran, dan rumah sakit.
Teknologi
pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Adapun salah satu industri pengelola air limbah adalah PT KIMA Makassar yang
menampung berbagai air limbah dari kota Makassar dan diolah sebelum dibuang ke
lingkungan. Dengan adanya instalasi pengolahan limbah ini dapat mengurangi
dampak negatif yang timbulkan bagi kesehatan dan lingkungan.
Dengan
semakin bertambahnya dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala
kegiatannya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada
umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Jika
jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menampungnya, maka
akan terjadi kerusakan lingkungan. Salah satu industri primer pengolahan hutan
merupakan penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi
industri-industri besar seperti pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah
cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi
industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya
dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor
industri untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Apapun
macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang di bangun
harus dapat dioperasikan dan di pelihara oleh masyarakat setempat. Jadi, tenologi
pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang
bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan limbah cair untuk penyisihkan bahan
polutan yang telah dicoba dan dikembangkan selama ini belum memberikan hasil
yang optimal untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode
penanganan limbah yang tepat, terarah, dan berkelanjutan.
Persoalan
limbah cair adalah persoalan yang paling sering ditemui dibandingkan dengan
persoalan limbah padat ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat
justru berubah atau disatukan menjadi limbah cair. Persoalan terbanyak dari
limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air atau dengan kata lain
air limbah. Air limbah dapat berasal dari berbagai macam sumber, muai dari air
hujan, air buangan, ruah tangga, perkantoran sampai industry.
Air
limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut.
Terkadang dalam perjalanannya menuju laut, air limbah ini mencemari
sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian,
penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat
berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan
sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan.
B. Tujuan
- Untuk mengatahui pengolahan limbah pada industri di Kawasan Industri Makassar
- Untuk menambah ilmu dalam pengolahan limbah industry
- Untuk
memenuhi nilai mata kuliah
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan
Kunjungan
Hari Kunjungan :
Kamis, 30 Mei 2013
Waktu Kunjungan :
Pukul 13.00 – 16.00 WITA
Tempat
Kunjungan : Waste Water Treatment Plant
(WWTP)
PT. Kawasan
Industri Makassar
B. Pembahasan
PT.KIMA
PT KIMA
didirikan tahun 1988, kawasan
Industri Makassar terbentang diatas areal seluas 703 Ha, terletak 15 KM dari
pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Untuk
komposisi saham di PT KIMA saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain
Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota
Makassar (10%).
Lokasinya
amat strategis, terletak di poros jalan utama antara Makassar dan Bandara
internasional Hasanuddin dan terhubung melalui jalan tol Ir. Sutami ke
Pelabuhan laut internasional Soekarno-Hatta. Bisnis utama PT Kima adalah
penjualan lahan industri dan penyewaan bangunan pabrik siap pakai. Sebagai
kawasan yang dipersiapkan menjadi pusat pembangunan dan pengembangan berbagai
industri di Kawasan Timur Indonesia (KTI),
Setelah
sebelumnya berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO
9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi
standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Selain itu, KIMA
juga telah menggalang kemitraan dengan dunia internasional. Tahun 1992 telah
dilakukan penandatanganan perjanjian kawasan perdagangan antara Trade
Development Zone Darwin (TDZA) dengan KIMA, dan bermitra dengan China National
Heavy Machinery Indutry tahun 2002 dalam bidang Informasi Bisnis, Ekonomi,
Perdagangan, Industri dan peningkatan SDM.
PT
KIMA telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung seperti reservoir dengan
kapasitas 2.300 meter kubik untuk mengantisipasi kekurangan suplai air dari
PDAM Makassar. Mereka juga mengganti gardu induk dengan kapasitas 30 mega watt
untuk mem-backup suplai listrik dari PLN, jaringan jalan yang dapat dilalui
selama 24 jam, serta jaringan telekomunikasi dari PT Telkom dengan kapasitas
2.000 SST melalui sentral telepon otomat yang dibangun khusus untuk
mengantisipasi percepatan informasi di kawasan yang letaknya 15 km dari pusat
kota Makassar itu.
Selain itu, PT Kima juga telah dilengkapi unit pengolahan
limbah industri dengan kapasitas 3.000 meter kubik per hari untuk menjadikan
Kima sebagai kawasan industri yang ramah lingkungan. Perusahaan ini juga
menyediakan sejumlah mobil patroli dan ambulans untuk mengantisipasi keamanan
dan keselamatan kerja untuk semua perusahaan yang ada di dalamnya.
Limbah
merupakan konsekuensi logis dari yang pendirian suatu industri walaupun tidak
semua industri menghasilkan limbah. Bila limbah yang dihasilkan mengandung
senyawa kimia yang berbahaya maka akan menimbulkan pencemaran air, tanah maupun udara
yang akan mempenagruhi kesehatan manusia.
Aktivitas
industri yang beragam meningkatkan jumlah kuantitas limbah yang dihasilakn dan
karakteristik limbah yang dihasilkan makin kompleks. Akibatnya biaya infestasi
yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana pengolahan limbah meningkat dan lahan
yang dibutuhkan semakin luas. Saat ini biaya penanganan limbah merupakan salah
satu hal yang mendesak bagi pihak industri disamping masalah ketersediaan lahan
makin sulit di daerah perkotaan.
Sampai tahun
2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri
didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal
dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah
cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang
menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah
cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit
dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah
cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang
ditimbulkan cenderung sedikit.
Industrialisasi
dapat mendorong perkembangan pembanguanan, memacu laju pertumbuhan ekonomi akan
tetapi indutri juga mengandung risiko lingkungan. Oleh karena itu adanya
aktifitas industri dalam suatu kawasan dapat mengundang kritik dan sorotan
masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang
menimbulkan gangguan kesehatan.
Waste
Water Treatment Plant (WWTP) merupakan instalasi pengolahan limbah pusat
seluruh limbah yang ada di kawasan industri Makassar. Seluruh limbah yang
berasal dari pabrik-pabrik akan mengalir ke WWTP melalui pipa. Limbah-limbah
tersebut merupakan inlet dari proses
pengolahan limbah selanjutnya.
Tahap-tahap
yang digunakan untuk mengolah limbah pada WWTP ada 3, yakni :
1. Tahap Fisik
Tahap
fisik yang dilakukan yaitu proses penyaringan dengan 2 proses penyaringan
dengan ukuran yang berbeda. Penyaring pertama berukuran 5 cm dan yang kedua
berukuran 1 cm. Limbah yang langsung berasal dari pabrik harus melalui proses
penyaringan untuk menghilangkan limbah-limbah padat yang masih terkandung dalam
limbah pabrik tersebut. Hal tersebut dilakukan guna mencegah/ menghindari
terjadinya kenaikan BOD dan COD dari limbah padar tersebut.
2. Tahap Biologi
Dari proses penyaringan, limbah
dipompa ke equalizing basin untuk proses selanjutnya. Di equalizing basin udara
dimasukkan untuk menghidupkan mikroorganisme dari limbah yang telah ada.
Setelah dari equalizing basin, limbah dialirkan ke oxidation ditch, dimana pada
proses ini ditambahkan lumpur aktif. Mikroorganisme yang ada dalam limbah akan
mendegradasi senyawa-senyawa organic yang ada dalam limbah. Sehingga senyawa
organic yang merupakan sumber limbah terurai dan jumlahnya berkuran ataupun
habis.
3. Pengolahan Tambahan untuk Lumpur
Sedimentation
tank berfungsi untuk mengendapkan sisa senyawa organik dan memisahkan antara
air yang sudah layak dan senyawa organik. Air tersebut kemudian dipompa untuk
dilakukan proses pembusaan dimana untuk meningkatkan kandungan oksigennya, dan
selanjutnya siap untuk dipakai untuk lingkungan. Sedangkan senyawa organik yang
tertinggal akan digunakan pada proses selanjutnya. Lumpur-lumpur yang merupakan
sisa senyawa organik akan dikeringkan di kolam pengeringan dan kemudian setelah
kering akan dipakai sebagai bahan bakar bekerja sama dengan PT. SEMEN TONASA.
Lumpur yang kering tersebut harus dimusnahkan karena masih termasuk limbah B3
yang kemungkinan masih mengandung logam berat.
Biaya seluruh
pengolahan limbah tersebut sangat mahal, sehingga dalam penggunaannya juga para
staf Waste Water Treatmentplant (WWTP) PT.Kawasan Industri Makassar sangat
berhati-hati agar tidak terjadi kerusakan. Dari pengolahan limbah cair di
hasilkan air yang termasuk golongan 3 yakni air yang dapat digunakan untuk
menyirami sayuran dan buah-buahan.
Disekitar tempat
pengolahan limbah cair tersebut terdapat perkebunan sayuran yang biasa di
sirami dengan air hasil pengolahan limbah cair dari industri di PT.KIMA.
sayuran tersebut di konsumsi oleh warga sekitar, staf jugga menambahkan bahwa air tersebut baik untuk menyuburkan
tanaman dan tidak berbahaya.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi proses
pengolahan limbah di industri khususnya di WWTP PT. KIMA menggunakan prinsip
pengolahan limbah dasar dengan menambahkan udara ke dalam limbah yang sama
dengan prinsip aerasi yang pernah dilakukan laboratorium.
B. Saran
Perlunya pembaharuan teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif
dalam mengolah limbah-limbah industri dalam skala besar di WWTP PT. KIMA agar
air yang dihasilkan dari pengolahan tidak hanya sampai pada tahap air
lingkungan. Akan tetapi ditingkatkan untuk dapat digunakan kembali dalam
industri, agar tidak terjadi pemborosan.
Patung Dewa Disebuah Kelenteng Harus Ditutup Kain Putih Karena Alasan IMB
BalasHapusInformasi Usaha budidaya
Cerita Dewasa
Novel Paling Update
Gosip Terupdate