Rabu, 26 Juni 2013

Laporan Kunjungan Lapangan “PT.KIMA“



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001).
Limbah cair merupakan bahan buangan yang salah satu komponen limbah cair yang timbul secara alamiah (dari aktivitas alam), limbah cair juga timbul akibat dari adanya aktivitas manusia sehari-hari yang merupakan hal dominan mencemari lingkungan., baik lingkungan perairan maupun lahan-lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan sebagainya. Limbah cair yang berasal dari aktivitas manusia bersumber dari rumah tangga, industri, perkantoran, dan rumah sakit.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Adapun salah satu industri pengelola air limbah adalah PT KIMA Makassar yang menampung berbagai air limbah dari kota Makassar dan diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Dengan adanya instalasi pengolahan limbah ini dapat mengurangi dampak negatif  yang timbulkan bagi kesehatan dan lingkungan.
Dengan semakin bertambahnya dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya, maka jumlah air  limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Salah satu industri primer pengolahan hutan merupakan penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar seperti pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang di bangun harus dapat dioperasikan dan di pelihara oleh masyarakat setempat. Jadi, tenologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan limbah cair untuk penyisihkan bahan polutan yang telah dicoba dan dikembangkan selama ini belum memberikan hasil yang optimal untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode penanganan limbah yang tepat, terarah, dan berkelanjutan.
Persoalan limbah cair adalah persoalan yang paling sering ditemui dibandingkan dengan persoalan limbah padat ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat justru berubah atau disatukan menjadi limbah cair. Persoalan terbanyak dari limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air atau dengan kata lain air limbah. Air limbah dapat berasal dari berbagai macam sumber, muai dari air hujan, air buangan, ruah tangga, perkantoran sampai industry.
Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut. Terkadang dalam perjalanannya  menuju laut, air limbah ini mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh  manusia. Dengan demikian, penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan.

B.   Tujuan
  1. Untuk mengatahui pengolahan limbah pada industri di Kawasan Industri Makassar
  2. Untuk menambah ilmu dalam pengolahan limbah industry
  3. Untuk memenuhi nilai mata kuliah
BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pelaksanaan Kunjungan
Hari Kunjungan             : Kamis, 30 Mei 2013
Waktu Kunjungan         : Pukul 13.00 – 16.00 WITA
Tempat Kunjungan       : Waste Water Treatment Plant (WWTP)
PT. Kawasan Industri Makassar
B.   Pembahasan PT.KIMA
PT KIMA didirikan tahun 1988, kawasan Industri Makassar terbentang diatas areal seluas 703 Ha, terletak 15 KM dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Untuk komposisi saham di PT KIMA saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%).
Lokasinya amat strategis, terletak di poros jalan utama antara Makassar dan Bandara internasional Hasanuddin dan terhubung melalui jalan tol Ir. Sutami ke Pelabuhan laut internasional Soekarno-Hatta. Bisnis utama PT Kima adalah penjualan lahan industri dan penyewaan bangunan pabrik siap pakai. Sebagai kawasan yang dipersiapkan menjadi pusat pembangunan dan pengembangan berbagai industri di Kawasan Timur Indonesia (KTI),
Setelah sebelumnya berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Selain itu, KIMA juga telah menggalang kemitraan dengan dunia internasional. Tahun 1992 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kawasan perdagangan antara Trade Development Zone Darwin (TDZA) dengan KIMA, dan bermitra dengan China National Heavy Machinery Indutry tahun 2002 dalam bidang Informasi Bisnis, Ekonomi, Perdagangan, Industri dan peningkatan SDM.
PT KIMA telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung seperti reservoir dengan kapasitas 2.300 meter kubik untuk mengantisipasi kekurangan suplai air dari PDAM Makassar. Mereka juga mengganti gardu induk dengan kapasitas 30 mega watt untuk mem-backup suplai listrik dari PLN, jaringan jalan yang dapat dilalui selama 24 jam, serta jaringan telekomunikasi dari PT Telkom dengan kapasitas 2.000 SST melalui sentral telepon otomat yang dibangun khusus untuk mengantisipasi percepatan informasi di kawasan yang letaknya 15 km dari pusat kota Makassar itu.
Selain itu, PT Kima juga telah dilengkapi unit pengolahan limbah industri dengan kapasitas 3.000 meter kubik per hari untuk menjadikan Kima sebagai kawasan industri yang ramah lingkungan. Perusahaan ini juga menyediakan sejumlah mobil patroli dan ambulans untuk mengantisipasi keamanan dan keselamatan kerja untuk semua perusahaan yang ada di dalamnya.
Limbah merupakan konsekuensi logis dari yang pendirian suatu industri walaupun tidak semua industri menghasilkan limbah. Bila limbah yang dihasilkan mengandung senyawa kimia yang berbahaya maka akan menimbulkan pencemaran air, tanah maupun udara yang akan mempenagruhi kesehatan manusia.
Aktivitas industri yang beragam meningkatkan jumlah kuantitas limbah yang dihasilakn dan karakteristik limbah yang dihasilkan makin kompleks. Akibatnya biaya infestasi yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana pengolahan limbah meningkat dan lahan yang dibutuhkan semakin luas. Saat ini biaya penanganan limbah merupakan salah satu hal yang mendesak bagi pihak industri disamping masalah ketersediaan lahan makin sulit di daerah perkotaan.
Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang ditimbulkan cenderung sedikit.
Industrialisasi dapat mendorong perkembangan pembanguanan, memacu laju pertumbuhan ekonomi akan tetapi indutri juga mengandung risiko lingkungan. Oleh karena itu adanya aktifitas industri dalam suatu kawasan dapat mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang menimbulkan gangguan kesehatan.
Waste Water Treatment Plant (WWTP) merupakan instalasi pengolahan limbah pusat seluruh limbah yang ada di kawasan industri Makassar. Seluruh limbah yang berasal dari pabrik-pabrik akan mengalir ke WWTP melalui pipa. Limbah-limbah tersebut merupakan inlet dari proses pengolahan limbah selanjutnya.
Tahap-tahap yang digunakan untuk mengolah limbah pada WWTP ada 3, yakni :
1.    Tahap Fisik
Tahap fisik yang dilakukan yaitu proses penyaringan dengan 2 proses penyaringan dengan ukuran yang berbeda. Penyaring pertama berukuran 5 cm dan yang kedua berukuran 1 cm. Limbah yang langsung berasal dari pabrik harus melalui proses penyaringan untuk menghilangkan limbah-limbah padat yang masih terkandung dalam limbah pabrik tersebut. Hal tersebut dilakukan guna mencegah/ menghindari terjadinya kenaikan BOD dan COD dari limbah padar tersebut.
 2.    Tahap Biologi
Dari proses penyaringan, limbah dipompa ke equalizing basin untuk proses selanjutnya. Di equalizing basin udara dimasukkan untuk menghidupkan mikroorganisme dari limbah yang telah ada. Setelah dari equalizing basin, limbah dialirkan ke oxidation ditch, dimana pada proses ini ditambahkan lumpur aktif. Mikroorganisme yang ada dalam limbah akan mendegradasi senyawa-senyawa organic yang ada dalam limbah. Sehingga senyawa organic yang merupakan sumber limbah terurai dan jumlahnya berkuran ataupun habis.
3.    Pengolahan Tambahan untuk Lumpur
Sedimentation tank berfungsi untuk mengendapkan sisa senyawa organik dan memisahkan antara air yang sudah layak dan senyawa organik. Air tersebut kemudian dipompa untuk dilakukan proses pembusaan dimana untuk meningkatkan kandungan oksigennya, dan selanjutnya siap untuk dipakai untuk lingkungan. Sedangkan senyawa organik yang tertinggal akan digunakan pada proses selanjutnya. Lumpur-lumpur yang merupakan sisa senyawa organik akan dikeringkan di kolam pengeringan dan kemudian setelah kering akan dipakai sebagai bahan bakar bekerja sama dengan PT. SEMEN TONASA. Lumpur yang kering tersebut harus dimusnahkan karena masih termasuk limbah B3 yang kemungkinan masih mengandung logam berat.
Biaya seluruh pengolahan limbah tersebut sangat mahal, sehingga dalam penggunaannya juga para staf Waste Water Treatmentplant (WWTP) PT.Kawasan Industri Makassar sangat berhati-hati agar tidak terjadi kerusakan. Dari pengolahan limbah cair di hasilkan air yang termasuk golongan 3 yakni air yang dapat digunakan untuk menyirami sayuran dan buah-buahan.
 Disekitar tempat pengolahan limbah cair tersebut terdapat perkebunan sayuran yang biasa di sirami dengan air hasil pengolahan limbah cair dari industri di PT.KIMA. sayuran tersebut di konsumsi oleh warga sekitar, staf jugga menambahkan  bahwa air tersebut baik untuk menyuburkan tanaman dan tidak berbahaya.

.
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Teknologi proses pengolahan limbah di industri khususnya di WWTP PT. KIMA menggunakan prinsip pengolahan limbah dasar dengan menambahkan udara ke dalam limbah yang sama dengan prinsip aerasi yang pernah dilakukan laboratorium.
B.   Saran
Perlunya pembaharuan teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif dalam mengolah limbah-limbah industri dalam skala besar di WWTP PT. KIMA agar air yang dihasilkan dari pengolahan tidak hanya sampai pada tahap air lingkungan. Akan tetapi ditingkatkan untuk dapat digunakan kembali dalam industri, agar tidak terjadi pemborosan.

1 komentar: