Asa kembali lagi dengan keindahan hidup yang bebas yang dialaminya selama jauh dari orang tuanya yang super protektif. Asa mulai merasa bosan dengan kehidupannya. Sampai dia bertemu dengan kenalan baru atau lebih tepatnya baru akrab setelah kejadian itu. Malam itu ketika Asa kembali dari rutinitas dunia malamnya, dia mengendarai mobil ugal-ugalan sampai akhirnya menyerempet seorang gadis dengan sepedanya. Gadis itu tak terluka parah, tapi Asa menabrak pohon dan tidak sadarkan diri. Tubuhku basah, entah apa itu sampai aku merasakan semua gelap.
Aku merasa silau akan cahaya itu, entah cahaya dari mana. Saat kubuka mata,semua masih tidak jelas. Kembali ku kucek-kucek mataku, sampai akhirnya aku melihat ada bayangan di hadapanku. Ibu, sosok itu ibuku yang sangat ku sayangi. Tapi kenapa ibu menangis? Saat ku lihat di hadapannya ada sesuatu. Tapi itu adalah aku, kenapa bisa tubuhku ada disitu. Disekitar ibu ada banyak orang, ada kakakku dan saudara ibu lainnya. Tapi sosok ayah tidak ada disitu, dimana dia? Aku bertanya pada kakak dan ibu,kenapa mereka menangisi aku. Sedangkan aku ada disamping mereka, semua tidak menggubrisku yang mengoceh dari tadi. Aku berkeliling di beberapa kamar, ada banyak orang tapi mereka tidak menghiraukanku. Yah sudah, aku sibuk mencari orang lain sampai didepan kamar lamaku yang masih sama seperti saat ku tinggalkan dulu. Ada seseorang disana, saat aku mendekat ada ayah disana. Ayah sudah semakin tua,rambutnya semakin memutih, wajahnya tak setegas dulu, diwajahnya sudah dipenuhi keriput dan diwajahnya ada air mata yang tak henti menetes. Ditanganya ada fotoku saat SMA, tetesan air mata ayah membasahi foto itu. Ayah berubah! Dia menangisi fotoku. Kenapa? Aku kembali melihat tubuhku, disana ibu mulai menangis lebih keras dan memeluk tubuh itu dan berteriak "kenapa harus begini caramu pergi anakku?bangunlah dan kembali ke sisi ibu nak, maafkan ibu tak bisa menjagamu" kakak disamping ibu terus menenangkan. Akhirnya aku paham, akulah yang mereka tangisi karena kepergianku. Ingatanku kembali saat mengingat kejadian malam itu. Oh tidak, malam itu akhir dari petualanganku yang bebas. Semua berakhir saat begitu banyak kesalahan yang ku buat, dosa dan kehidupan yang bebas itu belum ku perbaiki dan sekarang aku harus meninggal? Atau lebih tepat dikatakan MATI karena hidupku lebih tak berharga daripada binatang. Penyesalan itu mulai mrngganggu pikiranku, meninggal dengan cara yang tragis. Itulah nasibku sekarang, orang tuaku menangisiku. Kebencian pada sikap mereka berubah menjadi iba, semua menjadi penyesalan yang amat dalam.
ilmu berguna harus dibagi
blog penampung insipirasiku :)
Kamis, 31 Maret 2016
Kamis, 03 Maret 2016
Cerpen
Kebahagiaan tak seindah yang ku bayangkan
Semua berbeda dari cerita yang ku baca di dongeng anak, semua berbeda dari kebahagiaan yang ku tonton di sinetron atau film, dan semua tak sama seperti keindahan alur cerita dalam novel. Inilah kisah hidupku, gadis yang harus menjalani hidup dengan kenyataan yang tak seindah bayangannya. Asa.
Kisah hidup yang telah ku jalani saat kecil sangat indah, dengan kakak yang sangat penyayang dan menuruti keinginanku, orang tua yang sangat sempurna dimataku, dan kehidupan berkecukupan bagiku sudah sangat indah bagai cerita dongen nan indah ku jalani.
Semua berbeda saat umurku bertambah, kakak yang selalu kudampakan mulai sibuk dengan dunia dewasanya, dan orang tua yang mulai berubah sikap. Mungkin tidak semua orang mengalami ini, tapi inilah kisah yang kualami tak seburuk cerita drama namun sulit juga ku lewati.
Semakin dewasa anaknya,semakin over penjagaan untuknya. Itulah orangtuaku, ketika saya keluar rumah keharusan pulang lebih cepat. Ketika teman-teman datang semua diintrogasi bak seorang terdakwa. Itulah hal yang dilakukan orang tuaku. Bagi orang lain ini biasa,namun sangat mempengaruhi psikologiku. Saya mulai menutup diri pada pergaulan, saya mulai merasa penjagaan yang membuatku berada dalam penjara.
Kisah buruk mulai berlanjut, kakak yang sudah mulai hidup didunia berbeda, sudah menemukan kehidupan barunya dengan menikah. Indah awalnya, ternyata tak seindah bayangan. Setahun pertama masih kebahagiaan dan kerikil kecil yang mampu dilewati, namun seiring berjalannya waktu semua berbeda. Ada hal yang tidak patut untuk dilakukan sebagai orang tua, IKUT CAMPUR. Ini hal terburuk yang menggangu rumah tangga kakakku. Orang tuaku terlalu ikut campur, semua harus sesuai keiinginanya. Mulai dari sikap menantu baru harus diubah sesuai kebiasaan mereka mengatur anaknya. Awalnya indah, tapi ternyata tak semudah dibayangkan. Sang menantu akhirnya merasa tak mampu akan aturan yang begitu banyak. Ia mulai menolak dan memberontak,inilah hal yang sangat mempengaruhi rumahtangga kakak saya. Mereka mulai bertengkar, orang tua lebih keras dalam menghadapi ini. Sang menantu kebanggaan menjadi duri yang sangat dibenci, orang tua memusuhinya. Sampai akhirnya sang menantu lebih memilih pergi. Rumah yang indah berubah neraka, hari-hari penuh canda tawa berubah nestapa, dan keharmonisan rumah itu berubah bak penjara. Anak-anaknya di beri aturan baru, setelah kegagalan yang dialami kakak. Semua hal di beri aturan main lebih keras. Sampai akhirnya keindahan dunia itu hilang tak tersisa. Sayapun mulai membuka diri, untuk mendapatkan kebahagiaan lain. Saat keinginan lanjut kuliah di luar kota yang jauh dari jangkauan orang tua menjadi pilihan utama.
Saya merasa bebas dengan kehidupan baruku, saya mulai berteman dengan semua kalangan. Saya mulai mencoba hal yang selalu dilarang, seperti keluar malam, mengunjungi diskotik, merasakan keindahan dengan obat-obatan terlarang, dan semua hal yang tidak pernah aku rasakan. Kuliah yang memang tidak menjadi tujuan utamaku, menjadi alasan utama untuk tetap hidup bebas jauh dari orang tuaku. Inilah aku yang baru, Asa dengan berbagai kebahagiaan dunia yang baru kurasakan.
Semua berbeda dari cerita yang ku baca di dongeng anak, semua berbeda dari kebahagiaan yang ku tonton di sinetron atau film, dan semua tak sama seperti keindahan alur cerita dalam novel. Inilah kisah hidupku, gadis yang harus menjalani hidup dengan kenyataan yang tak seindah bayangannya. Asa.
Kisah hidup yang telah ku jalani saat kecil sangat indah, dengan kakak yang sangat penyayang dan menuruti keinginanku, orang tua yang sangat sempurna dimataku, dan kehidupan berkecukupan bagiku sudah sangat indah bagai cerita dongen nan indah ku jalani.
Semua berbeda saat umurku bertambah, kakak yang selalu kudampakan mulai sibuk dengan dunia dewasanya, dan orang tua yang mulai berubah sikap. Mungkin tidak semua orang mengalami ini, tapi inilah kisah yang kualami tak seburuk cerita drama namun sulit juga ku lewati.
Semakin dewasa anaknya,semakin over penjagaan untuknya. Itulah orangtuaku, ketika saya keluar rumah keharusan pulang lebih cepat. Ketika teman-teman datang semua diintrogasi bak seorang terdakwa. Itulah hal yang dilakukan orang tuaku. Bagi orang lain ini biasa,namun sangat mempengaruhi psikologiku. Saya mulai menutup diri pada pergaulan, saya mulai merasa penjagaan yang membuatku berada dalam penjara.
Kisah buruk mulai berlanjut, kakak yang sudah mulai hidup didunia berbeda, sudah menemukan kehidupan barunya dengan menikah. Indah awalnya, ternyata tak seindah bayangan. Setahun pertama masih kebahagiaan dan kerikil kecil yang mampu dilewati, namun seiring berjalannya waktu semua berbeda. Ada hal yang tidak patut untuk dilakukan sebagai orang tua, IKUT CAMPUR. Ini hal terburuk yang menggangu rumah tangga kakakku. Orang tuaku terlalu ikut campur, semua harus sesuai keiinginanya. Mulai dari sikap menantu baru harus diubah sesuai kebiasaan mereka mengatur anaknya. Awalnya indah, tapi ternyata tak semudah dibayangkan. Sang menantu akhirnya merasa tak mampu akan aturan yang begitu banyak. Ia mulai menolak dan memberontak,inilah hal yang sangat mempengaruhi rumahtangga kakak saya. Mereka mulai bertengkar, orang tua lebih keras dalam menghadapi ini. Sang menantu kebanggaan menjadi duri yang sangat dibenci, orang tua memusuhinya. Sampai akhirnya sang menantu lebih memilih pergi. Rumah yang indah berubah neraka, hari-hari penuh canda tawa berubah nestapa, dan keharmonisan rumah itu berubah bak penjara. Anak-anaknya di beri aturan baru, setelah kegagalan yang dialami kakak. Semua hal di beri aturan main lebih keras. Sampai akhirnya keindahan dunia itu hilang tak tersisa. Sayapun mulai membuka diri, untuk mendapatkan kebahagiaan lain. Saat keinginan lanjut kuliah di luar kota yang jauh dari jangkauan orang tua menjadi pilihan utama.
Saya merasa bebas dengan kehidupan baruku, saya mulai berteman dengan semua kalangan. Saya mulai mencoba hal yang selalu dilarang, seperti keluar malam, mengunjungi diskotik, merasakan keindahan dengan obat-obatan terlarang, dan semua hal yang tidak pernah aku rasakan. Kuliah yang memang tidak menjadi tujuan utamaku, menjadi alasan utama untuk tetap hidup bebas jauh dari orang tuaku. Inilah aku yang baru, Asa dengan berbagai kebahagiaan dunia yang baru kurasakan.
Kamis, 02 Januari 2014
awal perjuangan
tidak terasa sudah 3 tahun terlewati di bangku kuliah....umur semakin bertambah, semakin ringan beban karena tidak ada perkuliahan lagi. namun hal ini belum selesai, ini baru awal perjuangan. tiba ditahap untuk membuktikan perjalanan selama 3tahun tidak sia-sia. tahap proposal sudah terlewatkan dengan penuh perjuangan, menyusun proposal dari awal, mengejar pembimbing, mendapatkan tanda tangan ACC dan UJIAN PROPOSAL. hari ujian pun tiba, namun harus dilewati tanpa kehadiran penguji I yang dapat berdampak tidak baik saat ujian hasil -_-. setelah ujian, tahap baru lagi yaitu perbaikan proposal dan turun meneliti. tapi semua tak semudah yang dibayangkan, perbaikan proposal yang tertunda-tunda karena faktor kemalasan. turun penelitian juga harus berhadapan dulu dengan pembimbing dua yang selalu bermasalah akan penelitianku nanti. entah apa masalahnya, tanpa ada solusi yang diberikan menambah penghalang dalam pengurusanku. semoga semua dapat terlewati....AMIN :) semoga ALLAH SWT membimbingku dalam menyelesaikannya.
Rabu, 26 Juni 2013
Bionomik “Sarcoptes scabiei”
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara yang
sedang berkembang, di mana pelayanan kesehatan masyarakatnya belum memadai
sehubungan dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun
1997. Permasalahan utama yang dihadapi masih didominasi oleh penyakit infeksi
yang sebagian besarnya adalah penyakit menular yang berbasis lingkungan.
Skabies ditemukan disemua Negara dengan
prevalensi yang bervariasi. Dibeberapa negara yang sedang berkembang prevalensi
skabies sekitar 6% - 27% dari populasi umum dan cenderung tinggi pada anak-anak
serta remaja. Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi
penyakit skabies dalam masyarakat diseluruh Indonesia pada tahun 1996 adalah
4,6% - 12,95% dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit
tersering. Skabies atau kudis adalah penyakit kulit menular yang
disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei .
Penyakit
ini telah dikenal sejak lama, yaitu ketika Bonomo dan Cestoni mampu
mengilustrasikan sebuah tungau sebagai penyebab skabies pada tahun 1689
(Montesu dan Cottoni, 1991) . Literatur lain menyebutkan bahwa skabies diteliti
pertama kali oleh Aristotle dan Cicero sekitar tiga ribu tahun yang lalu dan
menyebutnya sebagai "lice in the flesh" (Alexander, 1984) . Tungau
ini mampu menyerang manusia dan ternak termasuk hewan kesayangan (pet animal) maupun hewan liar (wild
animal) (Pence dan Ueckermann, 2002) .
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka dapat diketahui yaitu:
1. Apa
yang dimaksud Sarcoptes scabiei dan sumbernya?
2. Apa
akibat Sarcoptes scabiei di lingkungan?
3. Bagaimana
bionomic dari Sarcoptes scabiei?
C. Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Sarcoptes scabiei dan sumbernya,
apa akibatnya bila Sarcoptes scabiei ada dilingkungan, dan bionomic dari Sarcoptes
scabiei.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sarcoptes
scabiei
1. Klasifikasi
Sarcoptes
scabiei adalah Arthropoda yang masuk ke dalam kelas Arachnida, sub kelas Acari
(Acarina), ordo Astigmata dan famili Sarcoptidae.
Beberapa tungau sarcoptid yang bersifat obligat parasit pada kulit antara lain
Sarcoptidae (mamalia), Knemidokoptidae (burung / unggas) dan Teinocoptidae
(kelelawar) . Famili Sarcoptidae yang mampu menular ke manusia, yaitu S. scabiei,
Notoeders cati (kucing) dan Trixacarus caviae (marmut) (Mc Carthy et al., 2004).
Chakrabarti (1986) melaporkan kejadian skabies manusia akibat infestasi
Notoeders cati .
2. Morfologi
Tungau
S. scabiei berwarna putih krem dan berbentuk oval yang cembung pada bagian
dorsal dan pipih pada bagian ventral . Tungau betina dewasa berukuran 300 - 500
x 230 - 340 μm sedangkan yang jantan berukuran 213 - 285 x 160 - 210 pm. Permukaan
tubuhnya bersisik dan dilengkapi dengan kutikula serta banyak dijumpai
garis-garis paralel yang berjalan transversal. Stadium larva mempunyai tiga
pasang kaki sedangkan dewasa dan nimpa mempunyai empat pasang kaki (Chandler dan
Read, 1989; Urquhart et al ., 1989) .
Spesies
tungau ini pada tiap-tiap jenis hewan hanya berbeda dalam hal kurannya,
sedangkan morfologinya sulit untuk dibedakan. Fain (1978) mempelajari
perbandingan morfologi antara varian S. scabiei untuk mengidentifikasi spesies
dan subspecies dari inang yang bervariasi . Sebanyak tiga puluh spesies dan
lima belas varietas telah mampu didefinisikan ke dalam genus Sarcoptes. Ukuran
tungau betina pada karnivora lebih kecil (320 - 390 x 250 - 300 μm) daripada
tungau pada manusia (390 - 500 x 290 – 420 μm). Hasil penelitian Fain (1978)
menunjukkan bahwa hanya ada satu spesies di dalam genus Sarcoptidae dan adanya
beberapa varian di dalam spesies akibat terjadinya interbreeding yang terus
menerus antara populasi tungau yang menginfestasi manusia dan hewan.
3. Siklus
Hidup
Siklus
hidup dari telur hingga menjadi tungau dewasa memerlukan waktu 10 - 14 hari
sedangkan tungau betina mampu hidup pada induk semang hingga 30 hari (Urquhart et
al ., 1989). Literatur lain menyebutkan bahwa durasi siklus hidup S. scabiei berkisar
30 - 60 hari (Wendel dan Rompalo, 2002) . Tungau betina mengeluarkan telur
sebanyak 40 – 50 butir dalam bentuk kelompok-kelompok, yaitu dua-dua atau
empat-empat. Telur akan menetas dalam waktu tiga sampai empat hari dan hidup
sebagai larva di lorong-lorong lapisan tanduk kulit . Larva akan meninggalkan
lorong, bergerak ke lapisan permukaan kulit, membuat saluran-saluran lateral
dan bersembunyi di dalam folikel rambut. Larva berganti kulit dalam waktu dua
sampai tiga hari menjadi protonimpa dan tritonimpa yang selanjutnya menjadi
dewasa dalam waktu tiga sampai enam hari (Urquhart et al ., 1989 ; Levine,
1990) .
4.
Daya tahan Sarcoptes scabiei
Menurut
Arlian (1984) membuktikan bahwa tungau pada manusia dan anjing dapat bertahan
hidup selama 24 - 36 jam dalam kondisi suhu ruangan (21°C, RH 40 - 80%) serta
masih mampu untuk menginfestasi ulang induk semangnya . Tungau hidup berhasil ditemukan
oleh Arlian. (1988) di rumah penderita skabies dan masih mempunyai daya
infestasi yang cukup tinggi. Penelitian lain menyebutkan bahwa tungau manusia
mampu bertahan hidup selama tiga hari di luar induk semangnya dan mampu menginfestasi
para pekerja laundry, sedangkan tungau pada hewan terbukti mampu menginfestasi
manusia namun diduga tidak mampu menyelesaikan siklus hidupnya (Thomas et al .,
1987 ; Meinking dan Taplin, 1990).
Tungau skabies lebih suka hidup
didaerah yang berkulit tipis seperti sela jari, penggelangan tangan, kaki,
aksila, umbilikus, penis, areola mammae dan dibawah payudara
wanita. Kutu dapat hidup diluar kulit manusia hanya 2 – 3 hari dan pada suhu
kamar 21 derajat celsius dengan kelembaban relatif 40 – 80%. Kutu jantan
membuahi kutu betina dan kemudian mati. Kutu betina kemudian menggali lobang ke
dalam epidermis membentuk terowongan didalam stratum korneum. Kecepatan
menggali terowongan 1 – 5 mm/hari. Kemudian kutu betina mati di ujung
terowongan. Terowongan lebih banyak terdapat di daerah yang berkulit tipis dan
tidak banyak mengandung folikel pilosebasea, pada permukaan kulit dapat
bergerak kurang lebih 2,5 centimeter permenit (Harahap, 2000).
B.
Sejarah Sarcoptes scabiei
Pakar yang pertama mengungkapkan
penyakit skabies adalah dokter Aboumezzan Abdel Malek Ben Zohar yang lahir di
Spanyol pada tahun 1070 dan wafat di Maroko pada tahun 1162. Dokter tersebut
menulis sesuatu yang disebut ”soab” yang hidup pada kulit dan
menimbulkan rasa gatal. Bila kulit digaruk muncul binatang kecil yang sulit
dilihat dengan mata telanjang.
Pada tahun 1687 Giovan Bonomo
menyatakan bahwa seorang perempuan miskin dapat mengeluarkan ”little bladder
of water” dari lesi skabies anaknya. Pada tahun 1812 Bonomo telah menemukan
sercoptes skabiei yang dijelaskan oleh Meunir. Penemuan tersebut yang
dibuktikan oleh temuan orang lain. Pada tahun 1820 Raspail menyatakan bahwa
tungau yang ditemukan Gales identik dengan tungau keju sehingga Gales
dinyatakan sebagai penipu penemuan. Gales baru diakui pada tahun 1839 dengan
berhasil mendemontrasikan cara mendaptkan tungau dari penderita skabies dengan
sebuah jarum (Kandun, 2000).
C.
Epidemiologi
scabies
Skabies merupakan penyakit endemik
pada banyak masyarakat. Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan golongan di
seluruh dunia. Penyakit scabies banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa
muda, insidennya sama terjadi pada pria dan wanita. Insiden skabies di negara
berkembang menunjukkan siklus fluktuasi yang sampai saat ini belum dapat
dijelaskan. Interval antara akhir dari suatu epidemik dan permulaan epidemik
berikutnya kurang lebih 10 – 15 tahun (Harahap, 2000).
Menurut Departemen Kesehatan RI
prevalensi skabies di Puskesmas seluruh Indonesia pada tahun 1986 adalah
4.6%-12,9%, dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit
tersering. Di Bagian Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM pada tahun 1988, dijumpai 734
kasus skabies yang merupakan 5,77% dari seluruh kasus baru. Pada tahun 1989 dan
1990 prevalensi scabies adalah 6% dan 3,9%. Prevalensi skabies sangat tinggi
pada lingkungan dengan tingkat kepadatan penghuni yang tinggi dan kebersihan
yang kurang memadai (Depkes. RI, 2000).
Ciri-ciri seseorang terkena skabies
adalah kulit penderita penuh bintik-bintik kecil sampai besar, berwarna
kemerahan yang disebabkan garukan keras. Bintik-bintik itu akan menjadi bernanah
jika terinfeksi (Djuanda, 2006). Ginanjar, 2006 menyatakan ada empat tanda
kardinal yaitu :
1)
Pruritus
nokturna yaitu gatal
pada malam hari yang disebabkan karena aktifitas tungau ini lebih tinggi pada
suhu yang lebih lembab dan panas.
2)
Penyakit
ini menyerang secara kelompok, mereka yang tinggal di asrama, barak-barak
tentara, pesantren maupun panti asuhan berpeluang lebih besar terkena penyakit
ini. Penyakit ini amat mudah menular melalui pemakaian handuk, baju maupun
seprai secara bersama-sama. Skabies mudah menyerang daerah yang tingkat kebersihan
diri dan lingkungan masyarakatnya rendah.
3)
Adanya
torowongan (kunikulus) dibawah kulit yang berbentuk lurus atau
berkelok-kelok. Jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri maka akan timbul
gambaran pustula (bisul kecil), lokalisasi kulit ini berada pada daerah
lipatan kulit yang tipis seperti sela-sela jari tangan, daerah sekitar
kemaluan, siku bagian luar, kulit sekitar payudara bokong dan perut bagian
bawah.
4)
Menemukan tungau pada pemeriksaan kerokan
kulit, merupakan hal yang paling diagnostik, dapat ditemukan satu atau lebih
stadium tungau ini
D. Penularan
Sarcoptes scabiei
Penularan penyakit skabies dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung, adapun cara penularanya adalah :
1) Kontak langsung (kulit dengan kulit)
Penularan skabies terutama melalui
kontak langsung seperti berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual.
Pada orang dewasa hubungan seksual merupakan cara tersering, sedangkan pada
anak-anak penularan didapat dari orang tua atau temannya.
2) Kontak tak langsung (melalui benda)
Penularan melalui kontak tidak
langsung, misalnya melalui perlengkapan tidur, pakaian atau handuk dahulu
dikatakan mempunyai peran kecil pada penularan. Namun demikian, penelitian
terakhir menunjukkan bahwa hal tersebut memegang peranan penting dalam penularan
skabies dan dinyatakan bahwa sumber penularan utama adalah selimut, pakaian
dalam dan penderita perempuan. Skabies Norwegia, merupakan sumber utama
terjadinya wabah skabies pada rumah sakit, panti jompo, pemondokan/asrama dan
rumah sakit jiwa karena banyak mengandung tungau (Djuanda, 2006).
Sasaran
dari Sarcoptes scabiei untuk menyebarkan penyakit yaitu :
a) Skabies
pada hewan
Kejadian
skabies dapat terjadi pada semua hewan berdarah panas, seperti kambing, domba,
kerbau, sapi, kuda, babi, anjing, unta, anjing dan hewan liar lainnya (Arlian
1988) . Penyebab kematian rubah merah (Vulpes vulpes), anjing hutan (coyote)
dan Vombatus ursinus dilaporkan oleh Martin . (1998) dan Bates (2003) yang
diduga kuat akibat penyakit skabies .
Umumnya,
gejala klinis yang ditimbulkan akibat infestasi S. scabiei pada hewan hampir
sama, yaitu gatal-gatal, hewan menjadi tidak tenang, menggosok-gosokkan tubuhnya
ke dinding kandang dan akhirnya timbul peradangan kulit . Bentuk eritrema dan
papula akan terlihat jelas pada daerah kulit yang tidak ditumbuhi rambut .
Apabila kondisi tersebut tidak diobati, maka akan terjadi penebalan dan
pelipatan kulit disertai dengan timbulnya kerak (Walton, 2004). Gejala tersebut
timbul kira-kira tiga minggu pascainfestasi tungau atau sejak larva membuat
terowongan di dalam kulit (Sungkar, 1991) .
b) Skabies
Pada Manusia
Pada
daerah tropis terutama di kalangan anak-anak dari lingkungan masyarakat yang
hidup berkelompok dalam kondisi berdesak-desakan dengan tingkat higiene, sanitasi
dan sosial ekonomi yang relatif rendah . Gejala klinis akibat infestasi tungau
S. scabiei akan menimbulkan ruam-ruam dan rasa gatal yang parah terutama pada
malam hari atau setelah mandi . Rasa gatal diduga akibat sensitisasi kulit
terhadap ekskret dan sekret tungau . Fimiani et al. (1997) menyebutkan bahwa S.
scabiei mampu memproduksi substansi proteolitik (sekresi saliva) yang berperan
dalam pembuatan terowongan, aktivitas makan dan melekatkan telurnya pada
terowongan tersebut . Lesi kulit berawal pada terjadinya eritrema yang terus berkembang
menjadi vesikula atau pustula. Adanya terowongan di bawah lapisan kulit
merupakan ciri khas dari infestasi tungau ini . Sarcoptes scabiei memerlukan waktu
kurang dari tiga puluh menit untuk masuk ke dalam lapisan kulit (Mc Carthy,2004)
.
Umumnya
tempat predileksi tungau adalah lapisan kulit yang tipis, seperti di sela-sela
jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, lipatan ketiak depan,
pinggang, punggung, pusar, dada termasuk daerah sekitar alat kelamin pada pria
dan daerah periareolar pada wanita. Telapak tangan, telapak kaki, wajah, leher
dan kulit kepala adalah daerah yang sering terserang tungau pada bayi dan
anak-anak (Mc Carthy, 2004) melaporkan kasus scabies pada anak perempuan
berumur delapan tahun yang disertai infeksi sekunder Staphylococcus aureus, sedangkan
Currie (2004) memeriksa dua orang penduduk Aborigin (Australia) yang menderita
skabies, yaitu seorang wanita berumur 36 tahun dan seorang pria berumur 47
tahun .
Selain
data di atas, Podrumac (1998) dalam laporan tahunannya menyebutkan bahwa telah
terjadi lebih dari 1000 kasus skabies di Slovenia dan 160 diantaranya adalah
anak-anak . Prevalensi skabies pada anak-anak Aborigin-Australia di daerah
terpencil mencapai 50% dan umumnya mereka mengalami reinfestasi tungau dari
penderita lain yang belum sembuh (Currie, 2000) Penularan skabies pada manusia
sama seperti cara penularan skabies pada hewan, yaitu secara kontak langsung
dengan penderita . Pakaian, handuk, sprai dan barang-barang lainnya yang pernah
digunakan oleh penderita juga merupakan sumber penularan yang harus dihindari (Currie
2004).
Jumlah
rata-rata tungau pada awal infestasi sekitar lima sampai sepuluh ekor, namun
pada kasus skabies Kn.istasi, penderita dapat terinfestasi hingga jutaan ekor
tungau (Wendel, 2002) . Tungau S. scabiei hidup dari sampel debu penderita,
lantai, furniture dan tempat tidur Arlian penularan bagi manusia. Penularan
dari hewan ke manusia secara alami pernah dilaporkan dan menjadi outbreak pada
populasi manusia (Estes,1983) . Pernyataan ini didukung oleh Chakrabarti (1986)
yang melaporkan sebanyak 48 orang yang kontak dengan kucing penderita skabies
(Notoedres cati), tiga puluh diantaranya positif tertular tungau .
Ruiz(1977)
melaporkan kasus skabies pada gadis berumur empat betas tahun yang tertular S.
scabiei var. canis. Gadis tersebut hidup bersama dengan anjing yang menderita
skabies, anjing normal juga dilaporkan tertular skabies dari gadis tersebut.
Kegagalan pengobatan pada hewan piaraan (kesayangan) diduga karena reinfestasi
dari manusia yang hidup bersamanya, terutama penderita dengan status atypical
host. Pernyataan tersebut berdasarkan bukti bahwa, penderita skabies dengan
atypical host mampu membatasi infestasi tungau dengan sendirinya (self-limiting
infestations) hingga tiga betas minggu (Walton,2004).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Skabies
pada manusia dan hewan masih menjadi kendala bagi dunia peternakan dan
kesehatan manusia . Penyakit ini harus mendapat perhatian yang serius dari lembaga-lembaga
terkait sehingga penyebarannya tidak semakin luas .Lemahnya piranti diagnosis
dan timbulnya resistensi tungau S. scabiei terhadap bermacam-macam akarisidal
menjadi tantangan bagi para peneliti untuk menemukan akarisidal alternative yang
aman bagi penderita dan bersifat rama lingkungan. Ciri-ciri seseorang terkena skabies adalah kulit penderita
penuh bintik-bintik kecil sampai besar, berwarna kemerahan yang disebabkan
garukan keras. Bintik-bintik itu akan menjadi bernanah jika terinfeksi
(Djuanda, 2006). Sasaran dari Sarcoptes scabiei untuk
menyebarkan penyakit yaitu pada hewan dan manusia.
B. Saran
Penyakit akibat Sarcoptes scabiei ini amat mudah menular melalui pemakaian handuk,
baju maupun seprai secara bersama-sama. Skabies mudah menyerang daerah yang
tingkat kebersihan diri dan lingkungan masyarakatnya rendah. Maka dari itu
kebersihan harus di tingkatkan, dari diri sendiri dan lingkungan sekolah. Agar Sarcoptes
scabiei tidak mengganggu kesehatan manusia maupun hewan peliharaan kita.
Laporan Kunjungan Lapangan “PT.KIMA“
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Industri
adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi
adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi
juga dalam bentuk jasa.
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Peraturan Pemerintah RI No. 82
tahun 2001).
Limbah
cair merupakan bahan buangan yang salah satu komponen limbah cair yang timbul
secara alamiah (dari aktivitas alam), limbah cair juga timbul akibat dari
adanya aktivitas manusia sehari-hari yang merupakan hal dominan mencemari
lingkungan., baik lingkungan perairan maupun lahan-lahan pertanian, perkebunan,
peternakan, dan sebagainya. Limbah cair yang berasal dari aktivitas manusia
bersumber dari rumah tangga, industri, perkantoran, dan rumah sakit.
Teknologi
pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Adapun salah satu industri pengelola air limbah adalah PT KIMA Makassar yang
menampung berbagai air limbah dari kota Makassar dan diolah sebelum dibuang ke
lingkungan. Dengan adanya instalasi pengolahan limbah ini dapat mengurangi
dampak negatif yang timbulkan bagi kesehatan dan lingkungan.
Dengan
semakin bertambahnya dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala
kegiatannya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada
umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Jika
jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menampungnya, maka
akan terjadi kerusakan lingkungan. Salah satu industri primer pengolahan hutan
merupakan penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi
industri-industri besar seperti pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah
cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi
industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya
dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor
industri untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Apapun
macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang di bangun
harus dapat dioperasikan dan di pelihara oleh masyarakat setempat. Jadi, tenologi
pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang
bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan limbah cair untuk penyisihkan bahan
polutan yang telah dicoba dan dikembangkan selama ini belum memberikan hasil
yang optimal untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode
penanganan limbah yang tepat, terarah, dan berkelanjutan.
Persoalan
limbah cair adalah persoalan yang paling sering ditemui dibandingkan dengan
persoalan limbah padat ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat
justru berubah atau disatukan menjadi limbah cair. Persoalan terbanyak dari
limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air atau dengan kata lain
air limbah. Air limbah dapat berasal dari berbagai macam sumber, muai dari air
hujan, air buangan, ruah tangga, perkantoran sampai industry.
Air
limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut.
Terkadang dalam perjalanannya menuju laut, air limbah ini mencemari
sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian,
penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat
berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan
sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan.
B. Tujuan
- Untuk mengatahui pengolahan limbah pada industri di Kawasan Industri Makassar
- Untuk menambah ilmu dalam pengolahan limbah industry
- Untuk
memenuhi nilai mata kuliah
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan
Kunjungan
Hari Kunjungan :
Kamis, 30 Mei 2013
Waktu Kunjungan :
Pukul 13.00 – 16.00 WITA
Tempat
Kunjungan : Waste Water Treatment Plant
(WWTP)
PT. Kawasan
Industri Makassar
B. Pembahasan
PT.KIMA
PT KIMA
didirikan tahun 1988, kawasan
Industri Makassar terbentang diatas areal seluas 703 Ha, terletak 15 KM dari
pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Untuk
komposisi saham di PT KIMA saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain
Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota
Makassar (10%).
Lokasinya
amat strategis, terletak di poros jalan utama antara Makassar dan Bandara
internasional Hasanuddin dan terhubung melalui jalan tol Ir. Sutami ke
Pelabuhan laut internasional Soekarno-Hatta. Bisnis utama PT Kima adalah
penjualan lahan industri dan penyewaan bangunan pabrik siap pakai. Sebagai
kawasan yang dipersiapkan menjadi pusat pembangunan dan pengembangan berbagai
industri di Kawasan Timur Indonesia (KTI),
Setelah
sebelumnya berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO
9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi
standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Selain itu, KIMA
juga telah menggalang kemitraan dengan dunia internasional. Tahun 1992 telah
dilakukan penandatanganan perjanjian kawasan perdagangan antara Trade
Development Zone Darwin (TDZA) dengan KIMA, dan bermitra dengan China National
Heavy Machinery Indutry tahun 2002 dalam bidang Informasi Bisnis, Ekonomi,
Perdagangan, Industri dan peningkatan SDM.
PT
KIMA telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung seperti reservoir dengan
kapasitas 2.300 meter kubik untuk mengantisipasi kekurangan suplai air dari
PDAM Makassar. Mereka juga mengganti gardu induk dengan kapasitas 30 mega watt
untuk mem-backup suplai listrik dari PLN, jaringan jalan yang dapat dilalui
selama 24 jam, serta jaringan telekomunikasi dari PT Telkom dengan kapasitas
2.000 SST melalui sentral telepon otomat yang dibangun khusus untuk
mengantisipasi percepatan informasi di kawasan yang letaknya 15 km dari pusat
kota Makassar itu.
Selain itu, PT Kima juga telah dilengkapi unit pengolahan
limbah industri dengan kapasitas 3.000 meter kubik per hari untuk menjadikan
Kima sebagai kawasan industri yang ramah lingkungan. Perusahaan ini juga
menyediakan sejumlah mobil patroli dan ambulans untuk mengantisipasi keamanan
dan keselamatan kerja untuk semua perusahaan yang ada di dalamnya.
Limbah
merupakan konsekuensi logis dari yang pendirian suatu industri walaupun tidak
semua industri menghasilkan limbah. Bila limbah yang dihasilkan mengandung
senyawa kimia yang berbahaya maka akan menimbulkan pencemaran air, tanah maupun udara
yang akan mempenagruhi kesehatan manusia.
Aktivitas
industri yang beragam meningkatkan jumlah kuantitas limbah yang dihasilakn dan
karakteristik limbah yang dihasilkan makin kompleks. Akibatnya biaya infestasi
yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana pengolahan limbah meningkat dan lahan
yang dibutuhkan semakin luas. Saat ini biaya penanganan limbah merupakan salah
satu hal yang mendesak bagi pihak industri disamping masalah ketersediaan lahan
makin sulit di daerah perkotaan.
Sampai tahun
2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri
didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal
dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah
cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang
menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah
cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit
dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah
cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang
ditimbulkan cenderung sedikit.
Industrialisasi
dapat mendorong perkembangan pembanguanan, memacu laju pertumbuhan ekonomi akan
tetapi indutri juga mengandung risiko lingkungan. Oleh karena itu adanya
aktifitas industri dalam suatu kawasan dapat mengundang kritik dan sorotan
masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang
menimbulkan gangguan kesehatan.
Waste
Water Treatment Plant (WWTP) merupakan instalasi pengolahan limbah pusat
seluruh limbah yang ada di kawasan industri Makassar. Seluruh limbah yang
berasal dari pabrik-pabrik akan mengalir ke WWTP melalui pipa. Limbah-limbah
tersebut merupakan inlet dari proses
pengolahan limbah selanjutnya.
Tahap-tahap
yang digunakan untuk mengolah limbah pada WWTP ada 3, yakni :
1. Tahap Fisik
Tahap
fisik yang dilakukan yaitu proses penyaringan dengan 2 proses penyaringan
dengan ukuran yang berbeda. Penyaring pertama berukuran 5 cm dan yang kedua
berukuran 1 cm. Limbah yang langsung berasal dari pabrik harus melalui proses
penyaringan untuk menghilangkan limbah-limbah padat yang masih terkandung dalam
limbah pabrik tersebut. Hal tersebut dilakukan guna mencegah/ menghindari
terjadinya kenaikan BOD dan COD dari limbah padar tersebut.
2. Tahap Biologi
Dari proses penyaringan, limbah
dipompa ke equalizing basin untuk proses selanjutnya. Di equalizing basin udara
dimasukkan untuk menghidupkan mikroorganisme dari limbah yang telah ada.
Setelah dari equalizing basin, limbah dialirkan ke oxidation ditch, dimana pada
proses ini ditambahkan lumpur aktif. Mikroorganisme yang ada dalam limbah akan
mendegradasi senyawa-senyawa organic yang ada dalam limbah. Sehingga senyawa
organic yang merupakan sumber limbah terurai dan jumlahnya berkuran ataupun
habis.
3. Pengolahan Tambahan untuk Lumpur
Sedimentation
tank berfungsi untuk mengendapkan sisa senyawa organik dan memisahkan antara
air yang sudah layak dan senyawa organik. Air tersebut kemudian dipompa untuk
dilakukan proses pembusaan dimana untuk meningkatkan kandungan oksigennya, dan
selanjutnya siap untuk dipakai untuk lingkungan. Sedangkan senyawa organik yang
tertinggal akan digunakan pada proses selanjutnya. Lumpur-lumpur yang merupakan
sisa senyawa organik akan dikeringkan di kolam pengeringan dan kemudian setelah
kering akan dipakai sebagai bahan bakar bekerja sama dengan PT. SEMEN TONASA.
Lumpur yang kering tersebut harus dimusnahkan karena masih termasuk limbah B3
yang kemungkinan masih mengandung logam berat.
Biaya seluruh
pengolahan limbah tersebut sangat mahal, sehingga dalam penggunaannya juga para
staf Waste Water Treatmentplant (WWTP) PT.Kawasan Industri Makassar sangat
berhati-hati agar tidak terjadi kerusakan. Dari pengolahan limbah cair di
hasilkan air yang termasuk golongan 3 yakni air yang dapat digunakan untuk
menyirami sayuran dan buah-buahan.
Disekitar tempat
pengolahan limbah cair tersebut terdapat perkebunan sayuran yang biasa di
sirami dengan air hasil pengolahan limbah cair dari industri di PT.KIMA.
sayuran tersebut di konsumsi oleh warga sekitar, staf jugga menambahkan bahwa air tersebut baik untuk menyuburkan
tanaman dan tidak berbahaya.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi proses
pengolahan limbah di industri khususnya di WWTP PT. KIMA menggunakan prinsip
pengolahan limbah dasar dengan menambahkan udara ke dalam limbah yang sama
dengan prinsip aerasi yang pernah dilakukan laboratorium.
B. Saran
Perlunya pembaharuan teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif
dalam mengolah limbah-limbah industri dalam skala besar di WWTP PT. KIMA agar
air yang dihasilkan dari pengolahan tidak hanya sampai pada tahap air
lingkungan. Akan tetapi ditingkatkan untuk dapat digunakan kembali dalam
industri, agar tidak terjadi pemborosan.
Langganan:
Postingan (Atom)